Perbandingan Kekuatan Fraktur antara Mahkota Zirkonia Monolitik dengan Mahkota Porselen Fusi Logam (PFM) pada Gigi Molar Pasca Perawatan Saluran Akar

Keywords

Kekuatan Fraktur
Zirkonia Monoliti
Mahkota PFM
Gigi Molar
Perawatan Saluran Akar.

Abstract

Latar Belakang: Gigi posterior pasca perawatan saluran akar menjadi rapuh dan rentan terhadap fraktur. Pemilihan material restorasi mahkota yang tepat sangat penting untuk menjamin keberhasilan restorasi jangka panjang. Mahkota Porselen Fusi Logam (PFM) telah lama menjadi standar emas, namun mahkota zirkonia monolitik muncul sebagai alternatif yang menjanjikan karena estetik dan kekuatannya yang tinggi.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan fraktur secara in vitro antara mahkota zirkonia monolitik dengan mahkota PFM yang direkatkan pada gigi molar pertama mandibula pasca perawatan endodontik.

Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratoris dengan desain post-test only control group design. Sejumlah 30 gigi molar pertama mandibula manusia yang telah diekstraksi, bebas karies, dan memiliki ukuran serupa digunakan sebagai sampel. Seluruh sampel dilakukan perawatan saluran akar dan preparasi mahkota standar. Sampel dibagi secara acak menjadi dua kelompok (n=15): Kelompok A direstorasi dengan mahkota zirkonia monolitik dan Kelompok B direstorasi dengan mahkota PFM. Semua mahkota disementasi menggunakan semen resin. Sampel kemudian diberi beban kompresi aksial menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan kecepatan 1 mm/menit hingga terjadi fraktur. Nilai kekuatan fraktur (dalam Newton) dicatat dan dianalisis secara statistik menggunakan uji-t independen (α=0.05).

Hasil: Rerata kekuatan fraktur pada kelompok mahkota zirkonia monolitik adalah 2188.4±165.2 N, sedangkan pada kelompok mahkota PFM adalah 1576.9±142.8 N. Hasil uji-t independen menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan secara statistik antara kedua kelompok (p<0.001).

Kesimpulan: Dalam kondisi in vitro, mahkota zirkonia monolitik menunjukkan kekuatan fraktur yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mahkota PFM. Hal ini mengindikasikan bahwa zirkonia monolitik dapat menjadi pilihan material yang lebih kuat dan andal untuk restorasi mahkota pada gigi posterior yang menerima beban kunyah besar.